17 December 2010

Lima Kriteria Pemimpin Hebat

Tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Anda harus siap melawan arus dan mengambil langkah berani melawan oposisi. Satu hal yang pasti, diperlukan keberanian untuk melakukan hal-hal yang tidak berani dilakukan oleh orang lain.

Tipe keberanian seperti ini datang dari karakter tegas seseorang. Bersikap tegar dan berani menyambar kesempatan yang lewat, merupakan cara untuk mengukir nama Anda di dalam sejarah.
Nah, berikut ini adalah lima karakter yang perlu dimiliki seorang pemimpin, yang dapat membantu Anda naik ke posisi puncak:


1. Hormati orang jika Anda ingin dihormati

Aturan pertama seorang pemimpin berhubungan dengan rasa hormat. Meraih kekuasaan melalui cara yang pantas lebih layak dibandingkan melakukannya dengan cara-cara licik dan serba sikut-menyikut. Dengan demikian, atasan yang telah menjabat lebih lama akan lebih mendukung dan menghargai Anda. Sementara itu, orang-orang yang lebih muda akan sangat senang jika mendapatkan kesempatan belajar dari pengalaman Anda.

Ingat, menunjukkan rasa hormat bukan berarti Anda harus menjadi seorang 'penjilat'. Artinya, Anda harus bersikap tegas dan memperhatikan kebutuhan organisasi. Yang terpenting, jangan pernah membiarkan bawahan menyalahartikan kebaikan Anda sebagai kelemahan.


2. Sebuah keputusan keliru lebih baik daripada keraguan

Upaya merebut kekuasaan sekaligus bisa menciptakan hasil yang terpolarisasi. Dalam beberapa kasus, sebuah keputusan besar dalam hidup membawa pengakuan, bahkan mungkin kemuliaan.

Jika Anda berjuang terlalu lama untuk mengambil sebuah keputusan, orang lain mungkin akan mengambil alih tugas tersebut dari Anda. Sebagai atasan, Anda harus menciptakan cukup rasa segan dari bawahan sehingga tidak akan berani mengkhianati Anda. Menggunakan kekuasaan dan kendali tidak harus berarti otoriter. Tetapi, harus ada kejelasan siapa yang berhak dan bertanggung jawab untuk mengambil sebuah keputusan.




3. Jangan menyerang kecuali terpaksa

Seorang pemimpin yang efektif mampu menyingkirkan berbagai penghambat kemajuan organisasinya. Selama perjalanan karier Anda, barangkali akan ada saja halangan yang muncul di tengah jalan dan menghambat langkah Anda. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus bisa menjaga agar kehidupan berorganisasi tetap berjalan lancar. Salah satu caranya yakni memberikan perlakuan sama terhadap setiap orang, mulai dari CEO sampai petugas kebersihan malam.

Bertindaklah selaku seorang pengawas yang menyenangkan. Jika seseorang menghambat kinerja perusahaan, berikan dia semangat dan dukungan. Jika dia masih tetap menjadi hambatan, berikan sedikit tekanan. Jika masih belum berhasil, Anda mungkin harus mempertimbangkan cara lain yang lebih efektif.


4. Ambil kesempatan dan berusaha

Dalam hidup, ada berbagai momen persimpangan ketika seseorang harus memutuskan, apakah ia akan mengambil kesempatan yang lewat atau cukup puas menjadi 'catatan kaki' dalam sejarah orang lain.

Sejarah adalah kompilasi persimpangan antara orang-orang yang membuat pilihan yang benar, dan orang-orang yang membuat pilihan yang salah. Untuk bisa dikenal, Anda harus menjadi orang yang berani mengambil kesempatan dan mencoba.


5. Bekerja lebih keras dari orang lain

Tanpa kerja keras, Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin. Jika Anda selalu ingin berbuat lebih banyak, selalu bekerja demi mencapai tujuan, maka waktu yang Anda investasikan akan menciptakan kesempatan bagi Anda.

Ketika Anda berhasil menjadi seorang pemimpin, semua orang akan ingin menjadi seperti Anda. Mereka akan menjadikan Anda sebagai panutan. Ketika momen tersebut datang, jaga kepala agar tetap tegak dan lanjutkan pekerjaan. Sebab, rasa hormat bisa menguap dengan cepat.


Dalam konteks itu, sebenarnya ada banyak kriteria pemimpin yang baik,  Beberapa kriteria tersebut antara lain :
1. Kapabelitas, yaitu memiliki kemampuan yang memadai, baik dari sisi intelektual, leadership, manajemen dan sebagainya.
2. Kredibelitas, yaitu selama ini orang tersebut memiliki track record yang baik, seperti jujur, komitmen yang tinggi, amanah, terpercaya, tidak arogan, bisa kerja sama, menghargai dan sebagainya.
3. Akseptabilitas, yaitu dapat diterima dan dapat diapresiasi oleh semua golongan.

sumber :metrotvnews.com dan bambang.staff.uii.ac.id
Share: