Sore ini begitu teduh nan damai, kopi hitam dan sengatan cahaya matahari senja begitu nikmat dan sejuk.
Berpikir keras akan kehidupan setelah ini, tdk lagi aku duduk dan menikmati apa yg sekarang aku rasakan.
Minggu depan, aku akan menjalani perintah sunnah rasul mu ya Allah, aku akan menjadi sosok suami dan ayah nantinya.
Aku akan meninggalkan kedua orang tuaku untuk menjalani keluarga baru bersama sang istri. Tapi percayalah aku tidak akan meninggalkan secara tanggung jawab seorang anak yg selalu membantu dan mengurus mu ayah dan ibuku yg selalu aku banggakan.
Memang polemik hidup ini aku tanggung secara rasional dan berani melangkah Karena usia tidak lagi muda. Berbagai cara aku tempuh untuk bisa melaksanakan acara pernikahan secara sederhana dan khidmat.
Sahabat dan keluarga pun turut membantu dalam proses ini, aku sangat berterima kasih dan salut, karena kerja keras kalian sangat gigih tanpa pamrih.
Kuakui biaya yang tercurah tidaklah murah, hasil kerja keras ku selama lima tahun harus mengalir dan menjadi pikiran ikhlas untuk sebuah prosesi dua adat dan dua resepsi pula, agar harkat martabat keluar bisa dinilai keluarga besar kesuksesan orang tua dalam mendidik anaknya hingga bisa membuat acara resepsi besar, megah dan mengundang semua keluarga yang ada di pelosok sulawesi.
Tenaga, pikiran dan pengeluaran kalian akan selalu menjadi ibadah, walaupun aku tak bisa membayarnya secara tunai. Tapi Allah sang Maha bijak dan perperkasa akan selalu memberikan kalian umur, kesehatan dan finansial yang cukup. Amin ya rabbal alamin.
Balikpapan, 10 january 2016. 17.50
Kamar MabesInspiration